Lima Strategi Jitu Menghadapi ‘Bad Talk’

Oleh : Tina Haryati, S.Pd.I, M.Pd , Guru MTsN 5
Karawang
(Alumnus Pascasarjana STAI Sukabumi)
Manusia adalah makhluk soasial dimana setiap harinya
menjalin komunikasi dengan banyak orang dengan ragam kepribadian yang berbeda.
Latar belakang pendidikan agama, keluarga, lingkungan pergaulan akan
berpengaruh terhadap cara berbicara seseorang. Ada yang terbiasa bicara
baik, good talk. Adapula yang terbiasa berkata buruk, bad talk.
Perkataan tidak hanya sebatas rangkaian kata yang
terstruktur dalam sebuah kalimah yang diucapkan seseorang, tapi lebih dari itu
perkataan berdampak pada psikologi orang yang mengatakannya dan yang
mendengarkannya. Bad talk yang terus menerus diucapkan untuk
menyerang seseorang secara personal dapat membuatnya merasa direndahkan,
minder, dan bahkan kehilangan motivasi hidup.
Untuk menghadapi dampak negative dari bad talk,
berikut lima hal yang dapat dilakukan:
Keep Smile!
Senyum adalah ibadah, saat tersenyum diwajah
saudaramu, itu bernilai sedekah. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan Imam At-
Tirmidzi
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di hadapan
saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“
Selain bernilai ibadah, senyum juga dapat membuat
wajah terlihat manis dan menawan, menghilangkan stress, menormalkan detak
jantung, melancarkan aliran darah, membuat hati lebih tenang dan bahagia,
terlihat awet muda dan meningkatkan imunitas tubuh. Banyak tersenyum di masa
pandemic covid-19 dapat dijadikan terapi agar imunitas terjaga dan kuat
menghadapi bad talk yang bisa menyapamu kapan saja.
Be yours Self
Allah SWT, menciptakan manusia teramat istimewa, dalam
bentuk yang sebaik-baiknya. Sebagaimana FirmanNya dalam QS. At-Tin ayat 4:
لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِىۡۤ اَحۡسَنِ تَقۡوِيۡمٍ
“Sungguh, Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,”
Allah, telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik
dan psikis, serta akal dan sifat-sifat unggul, lebih baik
dari makhluk Allah lainnya. Ini merupkan bekal utama yang dapat memotivasi
setiap manusia untuk memiliki kepercayaan diri yang besar. Kenapa harus minder?
Bad talk yang masuk
kedalam telinga jangan sampai merubah personal kita menjadi seperti yang
diharapkan banyak orang. Standar penilaian setiap orang berbeda-beda, jika
semua diikuti maka yang ada hanyalah rasa lelah karena terus berpura-pura.
Tidak ada keharusan bagi kita untuk menjelaskan siapa dan bagaimana kita kepada
orang lain. Ingatlah perkatan Sayyidina Ali Bin abi Thalib RA:
“Tak perlu
menjelaskan tentang dirimu pada siapapun, karena yang mecintaimu tidak
membutuhkan itu dan yang membencimu tidak akan mempercayai itu”
So, tetaplah jadi diri sendiri.
Be A Winner
Bad Talk yang
menyerang secara personal dapat membuat seseorang menjadi lemah, lantas
menyerah dan putus asa. Jangan berdiam diri, lawan semua itu dengan prestasi.
Maksimalkan potensi yang diianugrahkan Allah, sebagai bentuk dari rasa syukur
padaNya.
Bangunlah lebih pagi dari biasanya, berusalah lebih
keras, kurangi tidur dan membuang-buang waktu, gali terus potensi, lalu asah
terus menerus, capailah semua target dan wujudkan mimpi. Terbanglah tinggi
dalam kesuksesan, dan jadilah pemenang.
Be Kind, always!
Menjadi baik itu harus, berbuat baik itu perlu, merasa
diri lebih baik orang lain itu salah. Tetap menjadi baik ditengah
banyaknya Bad Talk yang menyerangmu dan tidak menyimpan dendam
itu luar biasa. Karena jika tetap saja ingin menyimpan dendam maka Rasulullah
mengingatkan dalam sabdanya:
اَبْغَضُ الرِّجَالُ اِلَى اللهِ اْلأَ لَدُّ الْخِصَامَ
Artinya: “Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang
menaruh dendam kesumat” (HR
Bukhari dan Muslim)
Tidak dapat dipungkiri bahwa tajamnya ucapan, jauh
lebih tajam dari sebilah pedang. Sebuah pepatah mengatakan “Jika pedang melukai tubuh masih ada harapan
sembuh, jika lidah melukai hati kemana obat akan dicari”. Melawan Bad
Talk dengan good talk adalah sebuah keniscayaan
ditengah luka yang ditorehkan, tapi itulah indahnya ajaran islam yang telah
dicontohkan sang Rasul Pilihan, Nabi Muhammad Saw tidak pernah membalas makian
dengan makian. Oleh karenanya mari berusaha mentauladani akhlak beliau, dengan
berusaha tetap menjadi baik, dengan berkata yang baik pula.
Pray
Bagi seorang mukmin, do’a adalah senjata super
canggih. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
“Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang
(pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR Abu Ya’la).
Bad talk dapat kalah oleh do’a yang tulus ikhlas. Mendoakan kebaikan untuk diri
sendiri itu biasa, semua orang melakukannya. Akan jadi luar biasa ketika
mendo’akan orang-orang yang telah menyakiti, dan merendahkan dengan bad
talk yang mereka ucapkan. Tidah mudah memang, tapi cobalah berusaha
mendo’akan mereka dengan sepenuh hati, niscaya Allah akan menyegerakan segala
hajat kita, aamiin.
Sebagai penutup, silahkan tarik nafas dalam-dalam,
angkat perlahan kedua tangan, bayangkan wajah orang-orang yang telah menyakiti
dengan bad talk yang mereka sampaikan, lalu do’akan mereka:
DO’A
Ya Allah, berikanlah
kebahagiaan bagi mereka yang dholim kepada hamba. Jika mereka tengah sakit,
maka sembuhkanlah. Jika mereka sedang kesusahan, maka mudahkanlah urusannya.
Jika mereka sedang terlilit hutang, maka lunaskanlah dengan pertolonganmu. Jika
mereka tengah menempuh pendidikan, berkahkan ilmunya. Jika mereka sudah berumah
tangga, jadikan rumah tangga yang sakinah, dan anak keturunan mereka sholeh,
sholehah. Kokohkan iman dan islam mereka, ridhoi mereka hingga engkau
mempertemukan kami kelak di surgaMu, aamiin Ya Robbal’alamiin.
Dibaca: 11 Kali

Maslahah Mursalah Dalam Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Islam
Rabu, 29 April 2020
Saksi Nikah : Pengesah Akad Nikah?
Kamis, 01 Agustus 2019
Sejarah
Kamis, 19 Desember 2019
Pejabat
Kamis, 19 Desember 2019
Struktur Organisasi
Kamis, 19 Desember 2019
Satuan Kerja
Kamis, 19 Desember 2019
Akhir Februari, Pelaksanaan Tes SKD CPNS Kemenag Jabar
Selasa, 28 Januari 2020
Unit Kerja
Kamis, 19 Desember 2019