Ketika Seorang Hamba Merindu Cahaya

Oleh
: Tina Haryati, M. Pd,
Guru MTsN 5 Karawang
Ketika cahaya lilin menerangi sekitar, di saat yang
sama dirinya hancur. Berbeda dengan rembulan, pertentangan antara ia dan
matahari justru membuat cahayanya lebih terang. Setiap cahaya selalu dirindu,
di manapun ia berada. Terlebih cahaya yang datang di saat gelap, semua merindu
cahaya, semua merindu petunjuk, semua merindu penerang jalan yang menunjukan
pada kebajikan, jalan yang akan menghantarkan pada kebahagian sejati yang
abadi.
Seorang hamba tak lepas dari rasa rindu akan cahaya.
Perjalanan kehidupan yang panjang, penuh liku, sarat akan kerikil tajam dan
batu-batu besar, ujian, musibah, tawa dan tangis datang silih berganti, hingga
jalanan terlihat suram bahkan gelap gulita, harapan yang mulai hilang, asa yang
entah kemana, putus asa kian mendera disaat yang sama keyakinan akan kekuasaan
Tuhan perlahan terkikis, lalu kemana harus mencari cahaya agar jalan
kembali terang benderang?
Mulailah kembali mengenal Tuhanmu. Teguhkan keyakinan
penuh dan gali ilmu tentangNya yang disampaikan oleh hamba terkasih yakni
Muhammad Bin Abdullah, Sang Rasul Pilihan. Jika hati seorang hamba disinari
cahaya keyakinan kepada Rabbnya ia akan melihat dunia hanyalah persinggahan
semata, adakalanya kelak semua akan ditinggalkan, dihempaskan dengan mudahnya
untuk sebuah kehidupan kekal di alam keabadian yang tidak mengenal kata fana.
Tidak apalah kini berteman tangis, bermesraan dengan duka, bersahabat dengan
kecewa toh semua akan berlalu, mungkin dalam bilangan detik, menit ataupula
berbilang tahun, yang pasti semua akan berlalu dan tugas kita hanya
menjalani dengan kemampuan terbaik, karena semua dipilihkanNya.
Perjalanan tidak lagi redup, ketika seorang hamba yakin
bahwa Rabbnya, yakni Allah Swt, tidak akan pernah menyalahi janjiNya. Janji Allah
Swt berikut, akan membuat seorang hamba kembali menemukan cahaya:
"Jika kalian bersyukur maka akan Aku tambahkan
nikmat-Ku untuk kalian.” (Qs. Ibrahim:7)
Ingin mengeluh, yakin? Bukankah lisan yang digunakan
untuk mengeluh adalah nikmat dari Allah, sementara diluar sana banyak hamba-hamba
lainnya yang tidak bisa bertutur, bahkan untuk mengeluh satu katapun lisannya
bisu.
Masih ingin mengeluh, yakin? Bukankah disaat mengeluh,
masih bisa bernafas dengan gratis, masih bisa bergerak, masih bisa berkedip,
masih bisa mendengar, masih bisa melihat, masih bisa merasakan dingin dan
panasnya udara? Siapa yang memberikan kenikmatan itu semua? Dialah Allah, Dzat
yang mengasihimu tanpa batas.
Maka tidak ada pilihan lain bagi seorang hamba kecuali
bersyukur atas apapun yang menimpanya. Hindari sifat tamak akan dunia. Karena
sifat tamak akan merusak ibadah, menjadi pangkal segala kesalahan dan kehinaan,
sifat tamak akan membuat seorang hamba bergantung pada sesama manuisa,
disinilah letak kehinaan terbesarnya karena berarti muncul keraguan akan taqdir
Allah.
“Berdo’alah kepada-Ku pasti Aku kabulkan untuk
kalian.”(Qs.Ghafir:60)
Berhenti merasa lemah. Stop dari perasaan terpuruk
dalam menyikapi hidup. Karena setiap hamba dibekali senjata yang ampuh luar
biasa, senjata itu ialah do’a. Maka mintalah kepada Allah, sebanyak yang
diharapkan, dan yakinlah bahwa setiap asa yang dipanjatkan kelangit do’a tidak
akan pulang dengan tangan hampa. Allah seneng mendengar do’a-do’a hambaNya.
Libatkan Allah dalam segala hal, mintalah selalu
petunjukNya. Sekecil apapun urusan, teruslah minta agar senantiasa ada dalam
bimbinganNya. Hilangkan putus asa, tanamkan keyakinan bahwa Allah akan
mengabulkan segala permohonan hambaNya pada saat dan waktu yang tepat. Allah
maha tahu yang terbaik untuk hambaNya.
Manfaatkan waktu-waktu dan tempat terbaik untuk
berdo’a. Tunaikan sholat di awal waktu, berjamaah. Biasakan sholat malam,
amalkan selalu shalat dhuha sesibuk apapun, perbanyak berinteraksi dengan Al
Qur’an dan bersedekah.
Doakan diri sendiri, dan juga doakan kebaikan bagi
orang lain. Do’a tulus yang dipanjatkan untuk orang lain, insyaAllah
mempercepat terkabulnya do’a seorang hamba. Maka teruslah berdoa’ berusaha, dan
yakin bahwa semua tidak akan sia-sia karena Allah akan mengabulkan setiap do’a
hambaNya.
Tersenyumlah, dan hapus segala kecewa karena kita
menyembah Tuhan Yang tidak akan pernah mengecewakan HambaNya
Dibaca: 87 Kali

Mimbar Dakwah Sesi 144 : “Sholat Jama dan Qashar”
Kamis, 18 Pebruari 2021
Maslahah Mursalah Dalam Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Islam
Rabu, 29 April 2020
10 Manfaat Baca Al-quran Setiap Hari yang Luar Biasa
Senin, 15 April 2019
Saksi Nikah : Pengesah Akad Nikah?
Kamis, 01 Agustus 2019
Mimbar Dakwah Sesi 108 : Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Al-Qur'an Dan Hadits
Jumat, 27 November 2020
Mimbar Dakwah Sesi 67 : Sebaik-baik Manusia
Kamis, 24 September 2020
Dampak Pandemi Covid -19 Terhadap Dunia Pendidikan
Kamis, 09 April 2020
Saatnya Tumaninah Dalam Shalat
Jumat, 24 Mei 2019